Aku kerap tertanya-tanya.
"Tuhan, kenapa perasaan itu tempatnya di hati? Bukan di mata? Bukan di mulut? Bukan di tangan, atau anggota lain?"
Sungguh, aku tak dapat jawapan.
Yang aku tahu, hanya tahu. Sekitar pengetahuanku.
"Allah tak menjadikan segalanya sia-sia. Munasabahnya ada, walau sekecil-kecil perkara." (Al-Imran: 191-192)
Dan bila terfikir-fikir lagi..
"Sebagaimana munasabahnya Kau letakkan perasaan di hati supaya terselindung, maka berikanlah perlindungan agar kekal terlindung.
Sebagaimana Kau jadikan perempuan terlindung dalam hijab, maka wajar sekali penataan hati dan perasaannya yang sedia terlindung (dalam hati) itu dihijab dan dibungkus lagi agar lebih -lebih terlindung.
Allahhu Rabbi, berikanlah perlindungan agar kekal terlindung. Jadikanlah IMAN, sebagai pengawal fitrah kami kerana sesungguhnya kami (perempuan) itu makhluk emosi.
Dan sebatas pengetahuanku oh Tuhan, IMAN itu sesungguhnya perlu ILMU. Sebagaimana maksud firmanMu dalam Al-Hajj:54 , hanya orang yang ber-ILMU sajalah yang akan YAKIN pada Al-Quran dan As-Sunnah, lalu mereka ber-IMAN dengan sungguh-sesungguhnya.
Maka ya Allah, jadikanlah kami wanita yang berilmu agar kami segera yakin dan beriman. Dan IMAN inilah yang akan jadi pelindung bagi hati-hati kami.
Jangan biar terjaja, jangan biar terjual, jangan biar terbuka. Jangan Tuhanku, jangan. Peliharalah, dan jagalah. Andai telah tersalah, ajarkanlah dan didiklah.
-hasbiyallahhu wani'mal wakeel-
Kau lebih tahu, sesungguhnya Maha Tahu."
Amin.
No comments:
Post a Comment